Pages

Subscribe Twitter

Rabu, 11 Januari 2012

wisata pegunungan

colo gunung murua "kudus jawa tengah"


obyek wisata colo | gunung muria kudus jawa tengahKudusweb.net - Bagi wisatawan, Gunung Muria memberikan nuansa tersendiri, khususnya mereka yang menggemari alam pegunungan. Objek Wisata Colo yang berada di lereng Gunung Muria ini menjadi lokasi rekreasi dan tujuan wisata favorit karena berbeda dengan objek wisata pegunungan lain.
Anda dapat menikmati pemandangan pengunungan berupa hutan Pinus dan berbagai tanaman keras lainnya. Dibandingkan dengan lokasi wisata pegunungan lain yang telah penuh sesak dengan bangunan, Colo yang berada di ketinggian 1.602 meter di atas permukaan laut tetap memiliki suasana yang sejuk, alami, dan sangat cocok dijadikan tujuan rekreasi bagi keluarga Anda. Meski demikian, masih tersedia penginapan bagi anda yang ingin menikmati wisata alam pegunungan ini, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak. Lokasi rekreasi ini masih menjadi satu bagian dengan sejumlah objek wisata lain di kawasan Gunung Muria, seperti air terjun Monthel dan Makam Sunan Muria.
Obyek Wisata Colo juga sering dimanfaatkan sebagai lokasi penyuluhan, pembinaan, konvensi, diklat (pendidikan dan pelatihan), rapat yang termasuk kegiatan wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang diadakan di Convention Hall Pesanggrahan Colo.
Obyek Wisata Colo Kudus terletak sekitar 18 Km ke arah utara dari pusat kota Kudus, tepatnya di kawasan Pegunungan Muria, Desa Colo Kecamatan Dawe Kudus. Pegunungan Muria, dengan ketinggian ± 1.602 m dpl (di atas permukaan air laut), merupakan kawasan dataran tinggi yang terdiri dari beberapa perbukitan atau pegunungan, antara lain:
  • Pegunungan Argo Jembangan;
  • Pegunungan Argo Piloso;
  • Pegunungan Rahtawu;
  • Perbukitan Pasar;
  • Perbukitan Ringgit.
Kawasan Colo juga menyediakan beberapa obyek wisata alternatif yang dapat dikunjungi, yaitu:

1. Air Terjun Monthel

Air terjun dengan ketinggian ± 25 meter ini, dari Pesanggrahan Colo atau dari Masjid dan Makam Sunan Muria, dapat dicapai dengan berjalan kaki selama ± 30 menit menyusuri jalan setapak di tengah-tengah kebun kopi sambil menikmati udara yang segar dan sejuk serta panorama alam pegunungan yang asri dan indah, juga sambil menikmati alunan irama musik alam dari bunyi gemericik air terjun yang jatuh di bebatuan yang diselingi bunyi-bunyian satwa liar khas pegunungan dan kicauan burung-burung. Di air terjun Monthel, pengunjung dapat mandi atau bermain-main air menikmati sejuk dan segarnya air Gunung Muria.

2. Makam Sunan Muria

Makam Sunan Muria (Syeh R. Umar Sa’id, salah satu dari Wali Songo / Wali Sembilan) menyatu dengan Masjid Sunan Muria terletak di salah satu puncak G. Muria. Makam Sunan Muria dapat dicapai dengan berjalan kaki melewati ± 700 trap/tangga/undak-undakan dari pintu gerbang di dekat lokasi parkir mobil/bus; atau dapat juga dicapai dengan naik sepeda motor ojek.
Makam Sunan Muria menjadi salah satu tujuan Wisata Ziarah. Makam ini sangat ramai dikunjungi peziarah yang berasal dari berbagai daerah, terutama pada saat Upacara “Buka Luwur” yang diselenggarakan setiap tanggal 6 Muharrom/Syuro. Dalam Upacara Buka Luwur ini, para peziarah berusaha mendapatkan “Luwur” (bekas kain penutup makam) yang konon dipercaya dapat membawa keberuntungan.

3. Wisata Alam “Rejenu”

Kawasan Wisata Alam / Eko Wisata (Ecotourism) “Rejenu”, dengan ketinggian ± 1.150 m dpl., terletak di Pegunungan Argo Jembangan G. Muria, berjarak ± 3 Km dari Pesanggrahan Colo. Di kawasan Eko Wisata “Rejenu”, pengunjung/wisatawan dapat menyaksikan dan mengamati keanekaragaman hayati yang tumbuh alami, yakni berbagai jenis tumbuhan pegunungan. Selain itu, dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak, pengunjung juga dapat menikmati panorama alam pegunungan yang menghijau segar karena dedaunan perkebunan kopi, lebatnya tanaman pakis Muria, dan palem pegunungan. Merdunya suara kicauan burung-burung dan bunyi-bunyian berbagai jenis satwa khas pegunungan akan menambah daya pikat bagi pengunjung.

4. Makam Syeh Sadzali

Menurut masyarakat setempat, Syeh Sadzali adalah murid / santri Sunan Muria yang sangat setia mendampingi dan membantu Sunan Muria dalam menyebarluaskan agama Islam. Oleh karena itu nama harum Syeh Syadzali senantiasa dihormati oleh masyarakat dan makamnya tidak pernah sepi dari para peziarah.

5. Sumber Air Tiga Rasa

Di kawasan wisata “Rejenu” terdapat mata air / sumber air yang memiliki 3 rasa. Masyarakat setempat percaya bahwa ketiga jenis rasa air ini mempunyai khasiat yang berbeda jika diminum.
- Sumber Air Pertama :
mempunyai rasa tawar-tawar masam (Jawa : anyep-anyep asem/kecut) yang bekhasiat dapat mengobati berbagai penyakit.
- Sumber Air Kedua :
mempunyai rasa yang mirip dengan minuman ringan bersoda seperti “Sprite” yang bekhasiat dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup.
- Sumber Air Ketiga :
mempunyai rasa mirip minuman keras “tuak / arak” yang bekhasiat dapat memperlancar rezeki jika bekerja keras untuk mendapatkannya.
Ketiga jenis air tersebut jika dicampur menjadi satu, rasanya menjadi air tawar.

6. Air Terjun Gonggomino

Di kawasan wisata “Rejenu” terdapat Air Terjun “Gonggomino” yang merupakan air terjun kedua selain Air Terjun “Monthel”. Air Terjun Gonggomino dapat dicapai dengan menyusuri sebuah sungai yang terdapat di kawasan Rejenu.

7. Bumi Perkemahan dan Wana Wisata “Kajar”

Obyek wisata ini terletak di kawasan hutan pinus, berjarak ± 3 Km ke arah selatan dari Obyek Wisata Colo, tepatnya di Desa Kajar Kecamatan Dawe Kudus. Dengan ketinggian ± 600 m dpl, kawasan Kajar merupakan lokasi yang tepat untuk kegiatan camping and hiking (perkemahan dan jelajah medan / lintas alam); baik bagi pelajar, pramuka, maupun remaja pada umumnya.

8. Taqim Arts Studio

Studio, sanggar dan gallery seni milik seniman Mustaqim ini terletak ± 0,5 Km di sebelah utara dari Bumi Perkemahan dan Wana Wisata Kajar. Dalam jangka panjang, Taqim Arts Studio berupaya melibatkan masyarakat Desa Kajar untuk bersama-sama menjadikan Desa Kajar sebagai “Desa Seni”.
Referensi: www.indonesia.go.id
Air Terjun Monthel
Makam Sunan Muria
Wisata Alam “Rejenu”
Makam Syeh Sadzali
Sumber Air Tiga Rasa
Air Terjun Gonggomino
Bumi Perkemahan dan Wana Wisata “Kajar”
Taqim Arts Studio

Kamis, 05 Januari 2012

Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali

kebun raya eka baduka,,,


Surga…itulah kesan pertama ketika Anda menginjakkan kaki di Kebun Raya Eka Raya. Rasa penat, capek, stres, atau rasa beban berangsur-angsur akan hilang bila sudah memasuki area kebun raya Eka Karya ini. Lokasinya tidak jauh dari Danau Beratan, sekitar 2 km. Jarak tempuh sekitar 2 jam atau 70 km dari Denpasar atau 40 km dari Singaraja dengan perjalanan darat. Untuk masuk ke wilayah kebun raya Eka Karya, Anda akan dikenakan tarif. Berdasarkan PP RI No. 75/2007, tarif masuknya adalah :
1. Tiket pengunjung/orang  :  Rp. 7.000,-
2. Tiket parkir roda 2  :  Rp. 3.000,-
3. Tiket parkir roda 4  :  Rp. 6.000,-
4. Tiket parkir roda 6  :  Rp. 12.000,-
5. Tiket mobil masuk  :  Rp. 12.000,-
Tarif sudah termasuk asuransi PT. Jasaraharja Putera dan kontribusi ke Pemda Tabanan.
Kebun ini didirikan pada 15 Juli 1959, pada awalnya Kebun Raya Eka Karya Bali hanya diperuntukkan bagi tumbuhan jenis coniferae. Seiring dengan perkembangan dan perubahan status serta luas kawasannya, kebun yang berada pada ketinggian 1.250 – 1.450 mdpl ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan tropika Kawasan Timur Indonesia. Luas kawasan Kebun Raya semula hanya 50 ha, tetapi saat ini luas kebun raya menjadi 157,5 ha.
Kebun Raya BedugulKebun Raya BedugulKebun Raya Bedugul

Senin, 02 Januari 2012

obyek wisata pasar kota manado

Jl. Walter Monginsidi di Kota Manado
Kota Manado - Sulawesi Utara - Indonesia

  •  

A. Selayang Pandang

Manado barangkali hampir bisa disepadankan dengan kota-kota pantai seperti Miami  (Florida) atau Los Angles (California) di Amerika Serikat. Di dua kota tersebut, membangun sebuah bangunan atau kawasan modern di pinggir pantai bukanlah sebuah  masalah. Tak terkecuali dengan membangun pusat perbelanjaan modern, kawasan kuliner,  dan hotel tanpa mengurangi keindahan dan kebersihan pantainya.
Sama halnya dengan apa yang terjadi di kota Manado. Di kota ini, telah dikembangkan kawasan wisata alternatif di Jalan Walter Monginsidi beberapa tahun silam. Tampak di kawasan ini bangunan-bangunan modern sebagai pusat perbelanjaan, warung-warung pedagang kaki lima, dan ada juga beberapa hotel yang menghadap ke teluk Manado.
Kawasan Jalan Walter Monginsidi merupakan sebuah komplek yang dibangun sebagai  kawasan alternatif tujuan wisata dalam kota. Keberadaan kawasan wisata baru di  Manado ini dimaksudkan sebagai kawasan wisata belanja dan walking culture untuk memperkaya objek-objek wisata yang telah ada sebelumnya,  seperti wisata alam, kesenian, dan budaya.

B. Keistimewaan

Mengelilingi komplek perbelanjaan di sepanjang kawasan Jalan Walter  Monginsidi, pengunjung akan menemui beragam produk yang ditawarkan. Berbagai  produk tersebut misalnya pakaian, perabot rumah tangga, mobil dan sepeda motor,  komputer, dan alat-alat elektronik lainnya (telepon seluler, televisi, kulkas,  dsb.).
Kemudian, apabila pengunjung ingin melepas lelah dan dahaga setelah  berjalan-jalan dan berbelanja, tersedia food  court di sekitar kawasan ini yang menjajakan berbagai jenis masakan. Bila pengunjung  suka makanan gaya Amerika, restoran-restoran makanan cepat saji tersedia. Selain  itu, wisatawan dapat menemukan warung-warung seafood yang terkenal kelezatanya hingga warung lesehan khas kota  Yogyakarta pun hadir di sepanjang Jalan Walter Monginsidi.
Tak hanya menyantap makanan yang lezat saja, wisatawan pun akan mendapati pemandangan  yang indah ketika melihat panorama pantai dan langit di teluk Manado dari warung-warung  yang berada di tepi pantai di sepanjang Jalan Walter Monginsidi. Lebih dari itu,  pengunjung juga dapat secara langsung menikmati hangatnya sinar sang surya dan  menyaksikannya terbenam di sore hari.

C. Lokasi

Kawasan ini berada di sepanjang tepian pantai teluk Manado, sebelah selatan jantung kota Manado. Tepatnya berada di Jalan Walter Monginsidi, Kota Manado,  Sulawesi Utara.

D. Akses

Bila berada di kota Manado, mikrolet dan taksi merupakan kendaraan umum  yang dapat mengantarkan pengunjung ke Jalan Walter Monginsidi. Ketika mikrolet  yang menjadi pilihan, pengunjung hanya membutuhkan waktu paling lama 10 menit  dari pusat kota Manado.

E. Harga Tiket Masuk

Gratis

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Terdapat pusat informasi, ATM, hotspot (koneksi internet nirkabel), toilet, pangkalan taksi, telepon umum, dan  beberapa hotel.