Batu - Kota Batu, selama ini dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata favorit di Provinsi Jawa Timur, memiliki kawasan pegunungan yang berhawa sejuk, kota ini juga mempunyai hasil pertanian terkenal, seperti Apel Manalagi yang menjadi ikon wilayah setempat.

Meski memiliki sejumlah tempat wisata modern favorit, seperti Batu Night Spectaculer (BNS) dan Jawa Timur Park, tidak membuat kota seluas 202,800 kilometer persegi ini kehilangan nilai sejarah. Bahkan peninggalan sejarah pada masa Kerajaan Mataram kuno seluas 100 meter persegi dikomersialisasikan untuk menjadi tempat wisata menarik, seperti pemandian Songgoriti.

Pemandian ini merupakan bukti kebesaran leluhur saat memaknai alam, dan berkunjung ke tempat ini terlihat nyata peninggalan sejarah Mpu Sendok berupa Candi Songgoriti, yang merupakan cikal bakal keberadaan obyek wisata Songgoriti.

Koordinator Purbakala Malang Raya dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto, Hariyoto mengaku kagum dengan keberadaan candi itu, sebab menjadi pusat pertemuan sumber air panas dan sumber air dingin.

Dua sumber tersebut, berdampingan secara harmonis dan hanya berjarak satu meter di areal candi. Menurut cerita lama, pertemuan dua sumber itu menjadi kolam khusus untuk pembuatan senjata Mpu Supo dari zaman Mpu Sendok yang sakti mandraguna.

Candi yang terbuat dari batu andesit itu hingga kini kondisinya masih terawat, dan menjadi saksi sejarah kebesaran budaya bangsa. Selain itu, kolam yang sekarang sudah diubah menjadi tempat pemandian itu, konon airnya dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit, salah satunya rematik.

"Itulah sebabnya banyak pengunjung yang sengaja datang ke Songgoriti hanya untuk membasuh muka, mencuci tangan serta kaki, karena airnya dipercara mampu menyembuhkan segala penyakit," kata Hariyoto.

Sejarawan dari Universitas Negeri Malang, Blasius Suprapta mengatakan, kawasan Songgoriti atau Songgokertto merupakan salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno.

Hal itu ditunjukan dengan penemuan Prasasti Sebaluh di Desa Sebaluh, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, atau berjarak sekitar 2 kilometer dari Desa Songgokerto, Songgoriti, Kota Batu.

Selain itu, wilayah ini dikenal pula sebagai tempat istimewa pada masa Mataram Kuno, sebab pendudukanya dibebaskan dari membayar pajak karena ditetapkan sebagai "Daerah Sima" atau tempat para "juru gosali" (perajin logam).

Sehingga, tidak heran masyarakat setempat sering menemukan benda bersejarah berupa uang kepeng atau logam bertuliskan China di kawasan tersebut.

"Wilayah yang dibebaskan membayar pajak adalah dari Kota Batu hingga Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon yang saat ini masuk wilayah Kabupaten Malang. Hal ini dibuktikan dari keterangan Prasasti Sangguran yang ditemukan di Desa Pendem, Kota Batu," paparnya.

Dalam Prasasti Sangguran disebutkan, sebanyak 13 desa dibebaskan dalam membayar pajak karena ditetapkan sebagai "Daerah Sima", termasuk Desa Songgokerto, Songgoriti.

Dan saat ini, kawasan tersebut sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung ke obyek wisata Songgoriti di Desa Songgokerto. Anda tertarik?

Transportasi

Untuk sampai di obyek Wisata Songgoriti sangat mudah, hanya butuh tiga jam perjalanan normal bila ditempuh dari Kota Surabaya, menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor. Sedangkan untuk naik bus dan angkutan umum, tarifnya murah hanya Rp15 ribu dari Surabaya.

Dari Surabaya, perjalanan yang ditempuh melalui kawasan Lawang, kemudian melewati Kecamatan Karangploso, hingga memasuki Desa Bumiaji, Kota Batu.

Sepanjang perjalanan di Desa Bumiaji, anda akan menjumpai hamparan luas lahan pertanian dan sayur mayur, dan aktivitas petani serta pedagang sayur menjadi tontonan umum di kawasan ini.

Begitu memasuki jantung Kota Batu yang memiliki suhu 24 derajad celcius sampai dengan 18 derajad celcius, akan disambut dengan alun-alun (pusat kota) yang ditandai dengan permainan "komedi putar" atau "Dermulen".

Dari alun-alun, komplek wisata Songgoriti bisa ditempuh dengan jarak dua kilometer, dan ketika memasuki kawasan wisata itu, pengunjung akan disambut dengan gapura megah yang berdiri tepat di pinggir jalan poros Kota Batu dan tulisan "Selamat datang di Wisata Songgoriti".